📌 PERHATIKAN DENGAN SIAPA ENGKAU BERTETANGGA
Abul Jauza rahimahullah berkata,
لأن يجاورني قردة وخنازير أحب إلي من أن يجاورني أحد منهم
“Bertetangga dengan monyet dan babi lebih aku sukai daripada harus bertetangga dengan ahlul bid’ah.” (Syarah Ushulussunnah, hlm. 32)
al Imam Ibnu Baththah rahimahullahu berkata,
ولا تشاور أحدا من أهل البدع في دينك، ولا ترافقه في سفرك وإن أمكنك أن لا تقاربه في جوارك.
ومن السنة: مجانبة كل من اعتقد شيئا مما ذكرناه، وهجرانه، والمقت له، وهجران من والاه ونصره وذبّ عنه وصاحبه، وإن كان الفاعل لذالك يُظهر السنة.
“Jangan bermusyawarah dengan seorangpun dari ahlul bid’ah dalam urusan agamamu, jangan engkau menjadikannya teman/sahabat ketika safar, jika mampu jangan bertetangga dengan mereka.
Diantara sunnahnya yaitu menjauh dari segala kebid’ahan ataupun orangnya (ahlul bid’ahnya), menghajr-nya, menjauhinya (ahlul bid’ahnya), menjauh dari orang-orang yang berwala’ (berloyalitas) dengan ahlul bid’ah tersebut, yang membela mereka (ahlul bid’ah), yang bersahabat dengan mereka (ahlul bid’ah), meskipun orang itu menampakkan sunnah. (al Ibanah ash Sughro, 41/135)