📌 HAKIKAT SESEORANG AKAN NAMPAK TATKALA SAFAR
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:
Sesungguhnya dinamakan Safar karena dia akan :
(يُسفر أخلاق الرجال)
Yakni bisa menampakkan akhlak seseorang, akan menjelaskannya dan menerangkannya.
Karena kebanyakan manusia itu tidak jelas akhlaknya kecuali ketika Safar.
Engkau mendapati sebagian manusia apabila safar (bepergian) dia melayani sahabat-sahabatnya, ia memasakkan buat mereka, dia membawakan kayu bakar dan membuat segala sesuatu untuk kenyamanan para sahabatnya.
Sebagian yang lainnya seperti benalu, yang mana dia dari mulai turun dari mobil dia cuma duduk berbaring-baring di pinggangnya di atas tanah. Terkadang ia mengatakan:
“Wahai fulan datangkan kepadaku ini, datangkan kepadaku ini, buatkan untukku kopi, buatkan teh untukku, bawa kemari kurmanya.”
Maka ini orang yang tidak memiliki akhlak.
Nafi’ rahimahullah mengatakan,
صحبت ابن عمر لأخدمه فكان يخدمني
Saya pernah menemani Ibnu Umar untuk melayani beliau, tapi ternyata beliau yang melayani saya.
Maka safar hakekatnya akan menyingkap akhlak seseorang, oleh karena itu Umar radhiallahu anhu dulu, apabila ada seseorang yang mentazkiyah orang lain, dia berkata kepada orang ini:
“Apakah engkau sudah pernah safar bersama dengannya? kalau dia mengatakan tidak, apakah engkau pernah bermuamalah dengannya?”
Dia mengatakan: Tidak!
Maka Umar berkata,
إذًا لا تعرفه؛ لأن الإنسان يُعرف بالسفر، ويُعرف في المعاملة.
Kalau begitu engkau belum mengenali dia, karena seseorang itu bisa dikenali ketika safarnya dan bisa dikenali ketika bermuamalah dengannya.
📕 Fath Dzil jalaal Wal Ikram 11/454-455