๐ CINTA DAN BENCI KARENA ALLAH
Rasulullah shallallahu’alaihi wa salam bersabda,
ุฃููุซููู ุนูุฑูู ุงูุฅูู ุงูู ุงูู ูููุงูุงุฉู ูู ุงููููุ ูุงูู ูุนุงุฏูุงุฉู ูู ุงููููุ ูุงูุญูุจูู ูู ุงููููุ ูุงูุจุบุถู ูู ุงูููู.
Sekuat-kuat tali keimanan adalah loyalitas, bermusuhan, cinta, dan benci karena Allah. (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani ุฑุญู ู ุงููู dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 998)
Al Imam Ibnu Baththah al Ukhbary rahimahullahu berkata,
โWajib bagimu mencintai karena Allah, orang-orang yang mentaati Allah, meskipun orang itu jauh darimu (jauh dari sisi kekerabatan atau tempat tinggal), meskipun dia menyelisihimu (berbeda) dalam urusan duniamu.
Wajib bagimu membenci karena Allah, orang-orang yang memaksiati Allah, dan orang-orang itu berloyalitas kepada musuh-musuh Allah (baik itu kesyirikian, kebidโahan, kemaksiatan dan lainnya) meskipun dia dekat denganmu (dekat dari sisi kekerabatan atau tempat tinggal), dan meskipun dia orang yang sesuai dengan urusan duniamu.” (Al Ibanah Ash Sughra | poin 38 | hal. 130)
Inilah barometer pertemanan/persahabatan seorang ahlussunnah, seorang yang beriman, cinta dan bencinya karena Allah, yang istiqomah diatas manhaj dan aqidah salaf yang memang layak dicinta.
Kepada pelaku kriminalitas atau kejahatan saja kita benci, apalagi para pembawa syubhat, kebidโahan dan kesyirikan.
Semoga kita diberikan lingkungan yang bisa menyelamatkan agama kita dan dikumpulkan dengan orang-orang yang sholeh.