๐ AKIBAT MELAKNAT PELAKU MAKSIAT
Tidak ada alasan bolehnya merendahkan dan meremehkan orang lain, sekalipun pelaku maksiat.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ููููููู ู ูุนูุตูููุฉู ุนููููุฑูุชู ุจูููุง ุฃูุฎูุงูู ูููููู ุฅููููููู ููุญูุชูู ููู ุฃููู ููุฑูููุฏู ุจููู ุฃููููููุง ุตูุงุฆูุฑูุฉู ุฅููููููู ูููุงู ุจูุฏูู ุฃููู ุชูุนูู ูููููุง
โSetiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.โ (Madarijus Salikin, 1: 176)
Dengan demikian bisa jadi kita yang saat ini merasa cukup alim dan shalih sehingga merasa aman, menjadi bangga dengan ibadahnya, dan akhirnya tergelincir dalam dosa, sebab mudah meremehkan serta merasa ujub.
Di satu sisi ada seseorang yang kita nilai hina melakukan dosa, namun ia diam-diam bangun di keheningan malam, mengetuk pintu langit, menangisi, menyesali, dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa-dosanya, dan Allah pun mengampuninya.
Maka siapa yang saat itu yg lebih baik di mata Allah?
Seorang pendosa yang menangisi dosanya atau seorang yang shalih yang bangga dengan ibadahnya?
Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari hal-hal yang dapat merugikan di dunia maupun akhirat. Aamiin