Wahai orang-orang yang tertipu… ketahuilah bahwa ketenaran itu bukan nikmat, bukan pula rahmat, tapi ujian berat. Imam Ahmad bin Hambal mengatakan kepada Abdul Wahhab Al Warraq rahimahumallah :
أخمل ذكرك ، فإني أنا قد بليت بالشهرة
“(Wahai Abdul Wahab) sembunyikanlah namamu. Karena sungguh aku telah diuji berat dengan ketenaran” (Siyar A’lamin Nubala, 11/226).
Betapa banyak orang karena ketenarannya, ia haus akan pujian manusia, sehingga semua amalnya demi manusia, jauh dari keikhlasan. Sia-sialah amalannya.
Betapa banyak orang karena ketenarannya, ia merasa menjadi panutan, menjadi role-model, hingga lupa introspeksi diri dan lupa akan aib-aib diri.
Betapa banyak orang karena ketenarannya, ia merasa tidak merasa salah, senantiasa di atas kebenaran, dan mengajak orang-orang kepada dirinya.
Betapa banyak orang karena ketenarannya, ia tidak mau dikoreksi dan enggan rujuk pada kebenaran.
Betapa banyak orang karena ketenarannya, membuat kesalahannya diikuti orang banyak, sehingga berlipat-lipat dosanya.
Betapa banyak orang karena ketenarannya, ia sedikit-demi-sedikit menyimpang dari jalan yang lurus, dan terjerumus lubang kesesatan.
Bisyr bin Al Harits rahimahullah mengatakan:
لا أعلم رجلاً أحب أن يُعرف إلا ذهب دينه وافتضح
“Yang aku ketahui dari orang yang suka untuk dikenal orang banyak, adalah ia akan luntur agamanya dan akan terungkap aib-aibnya” (Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Ashfiya’, 8/434).
Allahumma sallim… sallim…