Kota Madinah adalah salah satu dari dua kota suci bagi umat Islam. Mungkin kita telah mengetahui keutamaan kota Madinah. Kita juga perlu tahu bahwa ternyata ada juga “ujian kota Madinah” yaitu ujian berupa kesusahan dan penyakit yang mungkin dihadapi oleh sebagian orang yang tinggal di Madinah. Tentunya ujian ini akan meningkatkan derajat dan pahala bagi mereka yang bersabar dan lulus ujian ini.
Sebagai gambaran awal, kota madinah memiliki cuaca yang ekstrim. Saat musim dingin, cuaca sangat dingin mencapai minus derajat dan jika musim panas, cuaca sangat panas, dimana suhu bisa mencapai 50 derajat ke atas.
Ujian dan “kerasnya” kota Madinah
Hal ini telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa apabila tinggal Kota Madinah, ada ujian cobaan dan kesusahan. Jika ia bersabar maka ia akan mendapat syafaat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَاءِ الْمَدِينَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْ شَهِيدًا
“Tidaklah seseorang dari umatku sabar terhadap cobaan Madinah dan kerasnya (kesusahannya), kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat.” [HR. Muslim]
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَصْبِرُ أَحَدٌ عَلَى لَأْوَائِهَا فَيَمُوتَ إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا أَوْ شَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا كَانَ مُسْلِمًا
“Tidaklah seseorang sabar terhadap kesusahannya (Madinah) kemudian dia mati, kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya, atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat. Jika dia seorang Muslim.” [HR. Muslim]
Ujian berupa kesusahan dan penyakit yang muncul bagi orang yang datang kemudian tinggal di kota Madinah bisa berupa kesulitan mencari mata pencaharian atau bisa berupa penyakit yang muncul akibat cuaca yang ekstrim semisal demam. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Al-Mubarakfuri rahimahullah, beliau berkata,
واللأواء في اللغة الشدة , ( نقله الباحث من الصحاح للجوهري ) , وعطف الشدة عليها للتفسير أو التأكيد , أو أن ( اللأواء ) المراد بها ضيق المعيشةوتعسر الكسب , والشدة : ما يصيب الإنسان في بدنه بسبب شدة الحر والبرد ونحو ذلك
“Al-Awa’ secara bahasa adalah keras (syiddah), al-awa’ disambung dengan kata keras (syiddah) untuk penekanan. Dan yang dimaksud dengan kesempitan hidup di madinah adalah sulitnya mencari mata pencaharian. Adapun maksud kata keras (syiddah) adalah apa yang menimpa manusia pada badannya (penyakit) akibat ekstrimnya cuaca panas dan dingin (di kota Madinah).” [Mura’atul Mafatih syarh Misykatul Mashabih 9/514-515]
Hal inilah yang dirasakan oleh para sahabat muhajirin tatkala pindah hijrah ke kota Madinah, mereka mendapat ujian kota madinah sebagai berikut:
1. Para sahabat muhajirin kesulitan mencari mata pencaharian, karena sahabat muhajirin mata pencaharian utama mereka di Mekkah adalah berdagang, sedangkan kota Madinah adalah kota perkebunan. Sahabat muhajirin kurang tahu cara bercocok tanam dan berkebun.
2. Beberapa sahabat muhajirin terkena penyakit tatkala hijrah ke Madinah karena belum bisa menyesuaikan diri dengan cuaca Madinah, beberapa dari mereka terkena demam.
Jadi “ujian” kota Madinah ini bukan hanya orang non-Arab yang kena, tetapi orang Arab pun ikut terkena ujian ini. Dalam hadits disebutkan bahwa orang-orang dari suku ‘Ukl dan ‘Urainah terkena penyakit tatkala datang ke Madinah karena tidak tahan dengan cuaca kota Madinah.